REINTERPRTETASI DAN REAKTUALISASI KESADARAN PENDIDIKAN EKOLOGI DI TENGAH DARURAT AGRARIA DI KABUPATEN SUMENEP

Authors

  • Matroni Matroni STKIP PGRI SUMENEP

DOI:

https://doi.org/10.36379/jsp.v1i1.63

Abstract

Pendidikan ekologi adalah salah satu hal paling aktual di Indonesia yang selalu menjadi momok yang hangat untuk kepentingan korporasi. Masalah utamanya adalah, apa dan bagaimana reinterpretasi dan reaktualisasi; dan Bagaimana implikasinya terhadap perkembangan pendidikan ekologi? Penelitian ini berbasis pustaka dan lapangan dengan mengumpulkan data, sekaligus meneliti referensi-referensi yang terkait dengan subjek yang dikaji, baik makalah, buku, Koran, jurnal, peper sekaligus wawancara dengan menggunakan pendekatan filosofis. Dari paparan di atas di simpulkan bahwa pertama sangat penting adanya pemikiran yang lebih serius tentang agraria di Sumenep, kedua pentingnya melahirkan kesadaran ekologis bagi masyarakat Sumenep yang saat ini ada dalam keadaan darurat, ketiga membutuhkan argumentasi tentang pendidikan ekologi dalam menjaga masa depan ekologi manusia. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu bentuk knowledge ecology dan
local though terhadap berbagai jenis tanah tersebut agar dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pembangunan manusia seutuhnya yang berjiwa ekologis. Modal dasar bagi segenap elit dan segenap agen pembaharu bangsa adalah ketulusan membuang ego pribadi ataupun kelompok, bersedia menggali nilai-nilai budaya masyarakat Sumenep. Masyarakat bersama-sama menggali sumber kehidupan secara arif dan bijaksana, sehingga ada jalan menuju kehidupan yang harmoni, dengan meniadakan konsep hukum rimba, menolong yang lemah, menciptakan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan. Keterbukaan merupakan modal dasar dalam setiap reaktualisasi ekologi, beserta nilai-nilai budaya lokal yang ada di Sumenep. Pendidikan ekologi perlu ditanamkan kepada setiap elemen masyarakat baik dalam keluarga, masyarakat dan pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Ini menjadi penting supaya ada kesadaran bersama sebagai suatu bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya dan tanah yang berbeda-beda. Hal itulah yang menjadi fondasi kekuatan bangsa kita. Jangan sampai budaya luar yang lebih konsumeristik-kapitalistik akan menghancurkan tanah yang kita memiliki.

References

BUKU

Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta).  

Ahmad Nashih Luthfi. 2011.  Melacak Sejarah Pemikiran Agraria; Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor . (Yogyakarta: STPN).

Adiwibowo, S. 2007. “Etika Lingkungan”. Modul Kuliah Ekologi Manusia. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Bogor.

Dardiri Subairi, 2019. Agama, Pemodal, dan Strategi Penguasaan Lahan di Wilayah Pesisir Sumenep

Phillip G. Altbach dan Jamil Salmi, dalam The Road to Academic Excellence Philip G. Altbach Jamil Salmi Pendirian Universitas Riset Kelas Dunia, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012).

Nurcholis Madjid, 1992, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta, Yayasan Wakaf Paramadina).

Dalam Djumransjah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2007).    

Maksudin. Pendidikan Karakter Non Dikotomik. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013).

Thomas Lickona. Persoalan Karakter; Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas dan Kebajikan Lainnya terj. (Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara, 2013).    

Ada buku yang ditulis Wilson Glenn Smith. Ecological Anthropology of Households in East Madura, Indonesia, Thesis, Wageningen University, Wageningen, NL (2011). 

JURNAL

David Samiyono. Membangun Harmoni Sosial: Kajian Sosiologi Agama tentang Kearifan Lokal sebagai Modal Dasar Harmoni Sosia. JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo – Volume 1, Nomor 2, 2017.

Jurnal tanah air, Suraya Afiff, Pendekatan Ekologi Politik, edisi Oktober-Desember 2009.

Komaruddin Hidayat, dalam pengantar Living Geneus, (Jakarta, Bina Insan Cita, 2006).  

Lihat majalah Mahasiswa Fajar , Instika Guluk-Guluk Sumenep, “Investor Borong Tanah Sumenep, Penduduk Diancam, Ditakuti dan Ditipu”’ Edisi XX: Vol. XIV/Agustus 2016

Maghfur Ahmad, Forum Tarbiyah: Vol, 8, No. 1. Juni 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup dan Masa Depan Ekologi Manusia, halaman. 58.

Mawi Khusni Albar. Pendidikan Ekologi-Sosial Dalam Prespektif Islam: Jawaban terhadap Krisis Kesadaran Ekologis. Al-Tahrir, Vol. 17, No. 2 November 2017.

Nuruddin Al Akbar, dkk. Fnksda Sebagai Wujud Gerakan Islam Nusantara “Hijau. JURNAL AQLAM – Journal of Islam and Plurality –Volume 4, Nomor 1, Juni 2019. 

Walhi; Jurnal Tanah Air, edisi Oktober-Desember 2009.

 

WEBSIT

Mubarok Yasin. https://islambergerak.com/2014/04/rebutan-minyak-di-pulau-garam/, akses tanggal 15 Maret 2019, jam 10.35.

Budiman Sudjatmiko: Sebuah Pidato Kebudayaan Indonesia 4.0: Berguru Pada Alam Yang Terkembang: Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 pada hari kamis, 06 desember 2018. Plaza insan berprestasi gedung a komplek kementerian pendidikan & kebudayaan senayan, Jakarta. 

KORAN

Matroni Muserang. Ziarah Lingkungan: Sebuah Ziarah Kebangsaan: (Jawa Pos, Radar Madura, tanggal 4 Maret 2019). 

PROSEDING

Tri Na’imah: Pendidikan Karakter (Kajian Dari Teori Ekologi Perkembangan): Prosiding Seminar Nasional Psikologi Islami 2012. 

WAWANCARA

Pengakuan Carek dan Warga desa Badur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep saat rapat bersama empat MWC NU Se-timur Daya di Kantor MWC NU Batu Putih, pada tanggal 1 Agustus 2019 jam 15.00 WIB. 

Pengakuan Hayyun warga desa Dang-Geddang, Kecamatan Batu Putih. saat rapat bersama empat MWC NU Se-timur Daya di Kantor MWC NU Batu Putih, pada tanggal 1 Agustus 2019 jam 15.00 WIB. 

Wawancara dengan Herman pada rapat tanggal 23 Agustus 2019 jam 15.00 WIB di kantor MWC NU batang-Batang, bahkan Herman ini akan memfoto copi semua sertifikat tersebut untuk di usut ke ranah hukum ini terjadi di desa Badur Kecamatan Batu Putih Kabupaten Sumenep.

Downloads

Published

09/17/2021

How to Cite

Matroni, M. (2021). REINTERPRTETASI DAN REAKTUALISASI KESADARAN PENDIDIKAN EKOLOGI DI TENGAH DARURAT AGRARIA DI KABUPATEN SUMENEP. JURNAL SETIA PANCASILA, 1(1), 15–33. https://doi.org/10.36379/jsp.v1i1.63